Proses Aerasi dalam IPAL

Proses Aerasi dalam IPAL

Studi Kinerja Proses Aerasi dalam IPAL Menggunakan Sistem Diffused Air


Abstrak

Proses Aerasi dalam IPAL, Proses aerasi merupakan tahapan penting dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), khususnya pada pengolahan biologis. Salah satu teknologi yang banyak digunakan adalah sistem diffused air, yang menawarkan efisiensi tinggi dalam transfer oksigen ke dalam air limbah. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja sistem diffused air dalam meningkatkan kadar oksigen terlarut (DO), serta menurunkan Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD). Hasil menunjukkan bahwa sistem ini mampu meningkatkan efisiensi pengolahan hingga 70–90% tergantung pada kondisi operasional dan karakteristik limbah.


1. Pendahuluan

Air limbah mengandung bahan organik dan senyawa berbahaya yang harus diolah sebelum dibuang ke lingkungan. Salah satu metode pengolahan biologis yang efektif adalah dengan menyediakan oksigen melalui proses aerasi. Sistem diffused air menyuplai udara melalui diffuser berpori di dasar tangki aerasi sehingga menghasilkan gelembung halus yang meningkatkan efisiensi transfer oksigen ke mikroorganisme.


2. Tujuan Penelitian

  • Menganalisis efisiensi peningkatan kadar DO oleh sistem diffused air.

  • Mengevaluasi penurunan BOD dan COD sebagai indikator efektivitas proses.

  • Menentukan pengaruh variasi debit udara dan waktu aerasi terhadap kinerja sistem.


3. Metodologi

Penelitian ini dilakukan pada unit IPAL skala pilot plant dengan kapasitas 5 m³/hari. Sistem aerasi menggunakan diffuser keramik dengan suplai udara dari blower 0,5 HP. Sampel air limbah diambil dari limbah domestik rumah tangga. Parameter yang diamati meliputi DO, BOD, dan COD, dengan variasi waktu aerasi 2, 4, dan 6 jam.


4. Hasil dan Pembahasan

4.1. Peningkatan DO

Tingkat DO meningkat signifikan dari awalnya 0,5 mg/L menjadi 4,2 mg/L pada waktu aerasi 4 jam. Hal ini menunjukkan bahwa sistem diffused air mampu menciptakan kondisi aerobik yang ideal.

4.2. Penurunan BOD dan COD

Setelah 6 jam aerasi, BOD turun dari 180 mg/L menjadi 45 mg/L (efisiensi 75%), dan COD turun dari 320 mg/L menjadi 90 mg/L (efisiensi 71,8%).

4.3. Efisiensi Transfer Oksigen

Efisiensi transfer oksigen (OTE – oxygen transfer efficiency) berkisar antara 12–18%, tergantung pada kedalaman air dan ukuran gelembung.


5. Kesimpulan

Sistem aerasi dengan diffused air terbukti efektif dalam meningkatkan kadar DO dan menurunkan kadar BOD dan COD secara signifikan. Pemilihan diffuser yang tepat dan pengaturan debit udara yang optimal menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses.

klik disini

hubungi kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *