Studi Evaluasi Kinerja IPAL

Studi Evaluasi Kinerja IPAL

Studi Evaluasi Kinerja IPAL Industri terhadap Kualitas Air Limbah Cair

Abstrak

Studi Evaluasi Kinerja IPAL merupakan komponen vital dalam pengelolaan lingkungan di sektor industri. Evaluasi kinerja IPAL diperlukan untuk memastikan bahwa air limbah yang dihasilkan memenuhi baku mutu sebelum dibuang ke lingkungan. Studi ini bertujuan untuk menyalakan kinerja IPAL pada salah satu industri manufaktur dengan membandingkan parameter kualitas air limbah cair sebelum dan sesudah proses pengolahan.

Pendahuluan

Meningkatnya aktivitas industri di berbagai sektor membawa dampak signifikan terhadap lingkungan, khususnya dalam hal pencemaran udara. Limbah udara yang dihasilkan oleh industri dapat mengandung berbagai bahan berbahaya seperti bahan organik, logam berat, zat kimia beracun, dan senyawa lain yang berpotensi mencemari sumber udara. Oleh karena itu, keberadaan dan efektivitas IPAL menjadi sangat penting untuk mengendalikan dampak tersebut.

Kinerja IPAL dapat diukur melalui beberapa parameter kualitas udara, antara lain BOD (Biochemical Oxygen Demand) , COD (Chemical Oxygen Demand) , TSS (Total Suspended Solid) , pH , dan amonia . Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah sistem pengolahan limbah industri mampu menurunkan kadar pencemar hingga memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah.

Metodologi

Studi dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui pengambilan sampel air limbah pada dua titik: sebelum dan sesudah pengolahan di IPAL. Sampel diuji di laboratorium menggunakan metode standar SNI untuk mengukur parameter-parameter kualitas udara. Data yang diperoleh dijelaskan dan dibandingkan dengan baku mutu air limbah berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014 .

Hasil dan Pembahasan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa IPAL industri yang dievaluasi mampu menurunkan sebagian besar parameter pencemar:

  • BOD menurun dari 250 mg/L menjadi 35 mg/L

  • COD menurun dari 450 mg/L menjadi 70 mg/L

  • TSS menurun dari 180 mg/L menjadi 25 mg/L

  • pH berada dalam rentang 6,8–7,2

  • Amonia menurun dari 12 mg/L menjadi 1,5 mg/L

Penurunan tersebut menunjukkan bahwa sistem IPAL bekerja dengan cukup efektif. Namun, terdapat saat tertentu di mana nilai COD pascapengolahan masih mendekati ambang batas baku mutu, menunjukkan bahwa pengolahan kimia mungkin perlu ditingkatkan, terutama pada saat beban limbah tinggi.

Kesimpulan

Kinerja IPAL industri dalam studi ini tergolong baik, dengan sebagian besar parameter air limbah sudah sesuai dengan standar baku mutu. Namun, evaluasi berkala dan peningkatan sistem, termasuk optimasi proses biologi dan penambahan unit filtrasi lanjutan, tetap diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pengolahan limbah.

Rekomendasi

  1. Melakukan pemantauan secara berkala terhadap parameter air limbah.

  2. Menambahkan unit filtrasi atau sistem reverse osmosis untuk meningkatkan efisiensi penyisihan kontaminan.

  3. Meningkatkan kapasitas SDM dalam pengoperasian IPAL melalui pelatihan.

  4. Mengadopsi teknologi ramah lingkungan , seperti lahan basah buatan atau sistem biofilter berlapis.

 

 klik disini

hubungi kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *